Pesawat Perintis N219. N219 Pioneer Aircraft Still Complete Flight Hours Before Mass Production 20190716 0000 Jakarta The N219 aircraft developed by PT Dirgantara Indonesia (DI) collaborate with the National Aeronautics and Space Agency (Lapan) still complete flight hours to get certified before being mass produced for transportation needs in Indonesia.
PT Dirgantara Indonesia (Persero) mulai berburu kontrak penjualan pesawat N219 Nurtanio agar bisa segera memproduksi pesawat perintis ini Nahdlatul Ulama disebut akan memesan lima unit Nurtanio.
Keunggulan Pesawat N219 Buatan PT Dirgantara Indonesia
Karenanya sejak tahun 2006 PT Dirgantara Indonesia (PT DI) mengembangkan pesawat N219 berkapasitas 19 orang untuk menggantikan peran pesawat perintis yang ada sekarang Saat ini uji aerodinamika pesawat tersebut telah dituntaskan “Pengembangan pesawat jenis ini biasanya memakan waktu 3 tahun Namun kita mungkin akan selesaikan 225.
Mengenal Pesawat N219 Rancangan PT. Dirgantara Indonesia
SejarahDesainPemasaranLihat JugaPada tahun 2003 PT Dirgantara Indonesia pertama kali mengungkapkan rencana pengembangan pesawat dengan kapasitas 19 penumpang dan sejumlah model helikopter sipil sebagai bagian dari rencana program pembenahan yang dicanangkan berjalan untuk 5 tahun ke depan Langkah tersebut direncanakan mengingat antisipasi pada penghentian lini produksi model CN212 NAS332 Super Puma BO105 dan Bell 412 pada saat itu Proyek diharapkan dapat berjalan dengan membuka kerjasama antar negara Asia Tenggara dan juga dengan mengandalkan tekonologi penerbangan yang didatangkan dari negaranegara Barat Proyek akhirnya dilaksanakan dengan proposal pendanaan pada tahun 2006 yang bersumber dari kerjasama QatarIndonesia Joint Investment Fund dengan nilai investasi sebesar US$65 juta yang mana porsi sebesar 70% dikontribusikan oleh Qatar sedangkan sisanya sebesar 30% didanai oleh Indonesia Pada Juni 2011 harga per unit diestimasi akan berada pada angka US$4 juta dan prototipe pertama diprediksi akan N219 ini dikembangkan dari CASA C212 Aviocar dan seperti desain itu juga dari semua konstruksi logam Pesawat ini diklaim akan memiliki volume kabin terbesar di kelasnya (650 x 182 x 170m)Sebuah sistem pintu yang fleksibel untuk memungkinkan misi serbaguna untuk mengangkut penumpang dan kargo Pesawat ini dirancang untuk memenuhi FAR 23 (pesawat kategori komuter) N219 Nurtanio memiliki 2 mesin turboprop Pratt and Whitney PT6A–42 yang masingmasing dapat mengerahkan daya sebesar 850 shp dengan menggunakan 4blade metal propeller produksi Hartzell dan mampu mengangkut 19 penumpang secara keseluruhan Pengembangan N219 ditujukan sebagai program nasional yang juga berniat mendukung industri komponen lokal sehingga kandungan lokal pada N219 ditujukan agar berada dalam porsi 80% Konfigurasi bentuk N219 ditujukan agar dapat membantu konektivitas antar wilayah Indonesia khususnya mencakup wilayah pedalaman dan disesuaikan dengan keadaan permukaan bumi wilayah Indonesia yang PTDI muncul sebagai salah satu partisipasi pada pameran Singapore Airshow 2018 dan memasarkan portofolio produknya terutama N219 yang masih dalam pengembangan utama Hingga Juli 2019 PTDI masih dalam proses pemenuhan jam terbang minimal yang diperlukan untuk mendapatkan sertifikasi yang menjadi salah satu izin legal untuk memulai produksi massal N219 yang ditargetkan dapat mulai berjalan pada akhir tahun 2019 Namun selama proses pengembangan sudah muncul sejumlah pihak yang menunjukkan ketertarikan pada model N219 hingga menempatkan pesanan sebagai pelanggan pertama ketika produksi telah berjalan Kelompok peminat tersebut didominasi oleh maskapai penerbangan domestik Indonesia dan cabang dari Tentara Nasional Indonesia dengan rinciannya sebagai berikut 1 Aviastar Mandiri 20 unit (firm) 10 (opsional) 2 Trigana Air Service 10 unit (firm) 5 (opsional) 3 Gatari Air Service 3 (firm) 2 (opsional) 4 Pelita Air Service 1 (firm) 20 (opsional) 5 Pemerintah Provinsi Aceh Status Uji terbangPerancang Terbang perdana 16 Agustus 2017Tipe.
N219 Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Berikut delapan keunggulan lainnya pesawat N219 1 Purwarupa pesawat pertama N219 didesain sesuai dengan kebutuhan masyarakat terutama wilayah perintis sehingga memiliki kemampuan short take oflanding dan mudah dioperasikan di daerah terpencil bisa self starting tanpa bantuan ground support unit 2 Menggunakan teknologi yang sudah banyak.
Sambut Hut Ri Ke 72 Pesawat N219 Murni Buatan Anak Bangsa Diluncurkan El John News
Uji Terbang N219 di Bandara Nusawiru Indonesian Aerospace
Pesawat N219 Mau Diproduksi Massal tapi Butuh Biaya Besar
PT Dirgantara Indonesia Segera Memproduksi Pesawat N219
Still Complete Flight N219 Pioneer Aircraft Hours Before Mass
Pesawat N219 dirancang dan ditujukan untuk konektivitas daerah 3T (Terluar Tertinggal dan Terdepan) untuk mendukung misi Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dalam pelayanan terhadap masyarakat sebagai pesawat angkut penumpang logistik maupun medical evacuation dan flying doctor Hampir seluruh Provinsi di Indonesia memiliki daerah dengan rute penerbangan perintis oleh karena itu.